Review Game

Balls Bricks Breaker


1. Alur program

   Tampilan awal game mencantumkan development game terebut

   
   Selanjutnya tampilan home atau tampilan awal sebelum bermain game


  Setelah kita klik bagian gambar tengah atau gambar tombol play maka muncul permulaan game


2. Skenario

   Dimana game ini berupa bola yang di pantulkan kearah kotak dengan menggeser kursor menggunakan jari yang berisi angka dan harus menyentuh semua kotak sesuai jumlah angka dalam kotak sampai semua kotak disentuh dan akan berakhir atau game over saat kota menyentuh batas bawah.

3. Algoritma

   a. Jika bola menyentuh batas atas, kiri, dan kanan maka bola memantul kembali berulang sampai menyentuh batas bawah dan berhenti
   b. Jika bola menyentuh batas bawah atau jatuh maka bola menempel atau mati dan melempar bola lagi
   c. Jika kotak berisu angka menyentuh batas bawah maka game berakhir atau game over.
   d. Jika bola menyentuh kotak maka dipantulkan kembali ke sekitar nya atau ke kotak didekatnya berulang sampai menyentuh ke batas bawah dan berhenti.
   e. Jika bola diarah kan ke gambar bola maka bola bertambah satu saat melempar bola kembali setelah menyentuh

4. Aktor

   a. Bola (bisa digerakkan)
   b. Kotak (hanya berupa tantangan yang harus dihadapi bola)

5. Development

   Arcade Game Maker

   

Posted by
Fachruddin

More

Benarkah penghafal al-Quran itu bacaanya tidak bagus?


Konon penghafal al-Quran itu tidak ada yang membaca secara tartil, karena terbiasa baca cepat dan mempercepat putaran 30 juz dalam beberapa hari saja. Pernyataan tersebut benar bila tidak digeneralisir. Yakni, memang ada yang demikian, namun ada juga yang bacaannya bagus, murottal sebagaimana ditunjukkan oleh para imam masjid di Mekkah dan Madinah. Di Indonesia, para peserta MHQ (musabaqah hifdzil quran) umumnya memiliki hafalan dan bacaan yang bagus dan murottal.
Bila ukuran penilaian itu dari acara khataman di kampung-kampung, jelas ini tidak fair karena hanya kasuistik dan temporer. Motivasi membaca cepat (hadr) semata memenuhi tuntutan pengundang agar khatam 30 juz dalam waktu maksimal 10 jam (3 juz perjam). Guru besar ilmu qiraat di IIQ Jakarta pernah berpesan: baca cepat itu boleh asal tidak seringa, hanya sebatas tombo kangen (pelepas dahaga kerinduan).
Dalam tingkatan bacaan (maratib al-Qiraah), diperbolehkan baca cepat asalkan masih sesuai kaidah tajwid, inilah yang disebut dengan tingkatan hadr. Artinya cepat atau lambat itu diperbolekan bila terbalut dengan prasyarat yang bernama tartil (segala bacaan yang sesuai kaidah). Imam Ali bin Abi Thalib berkata: tartil itu memperbaiki bacaan huruf dan mengetahui tempat wakaf. Kecepatan membaca yang di luar batas wajar (hadzramah) bagaimanapun juga tidak diperkenankan dalam membaca al-Quran, inilah yang menurut Imam Nawawi termasuk bacaan yang diharamkan.
(Makalah disampaikan dalam acara Taaruf Qurani (TQ) X, Haiah Tahfidz al-Quran UIN Maliki Malang pada tanggal 20 Oktober 2012)

Posted by
Fachruddin

More

5 Keutaman Al Quran


Mukjizat Al-quran sungguh tiada tandingannya. Kitab suci umat Islam ini adalah kitab yang diturunkan dari langit dan menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Al-quran sebagai pedoman hidup umat Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril.
Al-quran merupakan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat ini menjadi tuntunan hidup umat Islam dalam menjalankan kehidupan di dunia. Segala permasalahan dan solusi hidup manusia tercantum dalam Al-quran.
Beberapa Kemukjizatan Al-quran
1. Al-quran Sumber Segala Hukum
Salah satu kemukjizatan Al-quran adalah sumber segala hukum. Al-quran memuat berbagai aturan-aturan atau perundang-undangan bagi kebahagiaan hidup manusia. Baik di dunia maupun di akhirat. Al-quran adalah sumber hukum utama umat Islam. Hukum-hukum atau aturan-aturan itu mencakup segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari dimensi ritual, sosial, pendidikan, pemerintahan, perniagaan, dan lain-lain.
2. Al-quran Terjaga Keasliannya
Al-quran adalah salah satu kitab suci yang terjaga keasliannya sampai hari kiamat. Ayat-ayat Al-quran, sejak diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, redaksinya masih tetap sama sampai sekarang. Al-quran senantiasa terjaga keasliannya karena Al-quran adalah kalam Illahi. Inilah sebagai salah satu bukti kemukjizatan Al-quran.
Ada banyak buku yang membahas tentang Bagaimana Keaslian Wahyu Tuhan terakhir di jaga. Salah satu buku yang menurut saya sangat bagus yaitu buku yang berjudul The History of The Qur’anic Text, Penulisnya Prof. Dr. M.M al A’zami, juga buku MATEMATIKA  ALAM  SEMESTA, Penulisnya Arifin Muftie.
3. Al-quran Memuat Ilmu Pengetahuan
Di antara bukti kemukjizatan lainnya, Al-quran adalah sumber ilmu pengetahuan. Al-quran memuat pengetahuan di masa lampau maupun di masa yang akan datang. Para ahli, baik dari kalangan muslim maupun nonmuslim, berlomba untuk mengkaji dan menggali sumber-sumber ilmu pengetahuan dalam Al-quran.
Al-quran sudah menjelaskan tentang bagaimana proses penciptaan alam semesta dan berbagai seluk beluk kehidupan di bumi. Pengetahuan semacam ini belum terjangkau pada zaman Rasulullah. Namun, kini para ilmuwan sudah membuktikan kebenaran Al-quran.
Ilmu dan teknologi dalam Al-quran selangkah lebih maju dibandingkan penemuan-penemuan para ahli di zaman modern ini. Hal ini membuktikan bahwa Al-quran adalah kitab yang memiliki kemukjizatan luar biasa. Al-quran saja begitu luar biasa, apalagi pencipta alam semesta ini? Subhanallah.
Saya menemukan website bagus tentang Bukti Mukjizat Al-Qur’an dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yaitu websitenya Harun Yahya, Silahkan di akses pada http://www.harunyahya.com. Didalam website terdapat banyak sekali Video dan Ebook yang dapat di download gratis untuk siapa saja.
4. Al-quran Memiliki Bahasa yang Indah
Sudah tidak diragukan lagi kehebatan Al-quran. Di samping sebagai sumber segala hukum dan ilmu pengetahuan, Al-quran juga memiliki bahasa yang indah. Bahasa Al-quran begitu puitis. Al-quran bukan kitab puisi atau sastra. Namun, keindahan bahasanya tiada tara.
Masyarakat Arab pada zaman jahiliyah senang membuat syair. Syair-syair yang memiliki nilai puitis dan penuh hikmah akan dipajang di Ka’bah. Oleh karena itu, orang Arab sering berlomba membuat syair. Dengan alasan itu, Al-quran diturunkan pada bangsa Arab yang gemar membuat syair. Keindahan bahasa Al-quran mengalahkan semua syair-syair pada masa itu.
Selain susunan bahasanya, Al-quran juga sangat indah pada saat dilantunkan. Keindahan lantunan ayat-ayat Al-quran dapat menenangkan hati yang membaca maupun yang mendengarnya.
Kita dapat mendengar Keindahan Bahasa Al-Qur’an yang dibacakan oleh Qory Internasional, dapat di dengar melalui website http://quran.com/. Kita dapat mendownload file Audio berformat Mp3 secara gratis.
5. Al-quran Sumber Kebaikan dan Hikmah
Orang yang belajar membaca Al-quran walaupun terbata-bata akan mendapat pahala. Apalagi jika bacaannya tartil. Al-quran mengandung banyak hikmah. Di samping itu, Al-quran juga dapat dijadikan obat (pelipur) bagi hati yang sedang gundah gulana.
Tulisan ini diperoleh dari http://primadonal.wordpress.com

Posted by
Fachruddin

More

Hukum membaca Al Quran melalui komputer saat shalat


Membaca Al-Quran melalui komputer dalam sholat hukumnya sama dengan hukum membaca Al-Quran melalui mushaf. Ini adalah masalah yang sudah dikenal. Di dalamnya terdapat perbedaan pendapat para ulama. Kalangan mazhab Syafi'I dan Hambali membolehkannya, sedangkan Abu Hanifah menyatakan batal shalat dengan membaca lewat mushaf.
Disebutkan dalam Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah, 33/57-58:
"Kalangan mazhab Syafi'I dan Hambali berpendapat dibolehkannya membaca Al-Quran melalui mushaf ketika shalat. Imam Ahmad berkata, 'Tidak mengapa mengimami shalat dalam shalat malam dengan cara melihat mushaf,' Lalu ada yang bertanya, 'Bagaimana dalam shalat fardhu?' Beliau berkata, 'Aku belum pernah mendengar sedikit pun masalah ini.' Az-Zuhri ditanya tentang seseorang yang shalat di bulan Ramadan dengan cara membaca Al-Quran melalui mushaf, maka dia berkata, 'Dahulu pendapat pilihan kami adalah mereka boleh membaca melalui mushaf. Dalam Syarah Raudhut-Thalib, karangan Syekh Zakaria Al-Anshari, dinyatakan, 'Jika dia membaca Al-Quran melalui mushaf walaupun kadang-kadang harus membalik lembaran-lembarannya, hal itu tidak membatalkan shalat, karena perbuatan itu dianggap ringan atau tidak bersifat terus menerus tidak mengesankan lengah. Perbuatan sedikit yang apabila dilakukan dengan sering akan berakibat batal, jika dilakukan tanpa kebutuhan, maka dia dianggap makruh.
Sedangkan Abu Hanifa berpendapat bahwa orang yang shalat dengan membaca Al-Quran lewat mushaf, batal shalatnya, baik sedikit maupun banyak, imam atau shalat sendiri, tidak dapat membaca kecuali dengannya atau tidak. Mereka menyebutkan bahwa Abu Hanifat memiliki alasan tentang batalnya shalat karena perbuatan tersebut;

Pertama, Membawa mushaf dan melihatnya serta membolak balik halaman mengakibatkan gerakan yang banyak.

Kedua, orang tersebut seakan-akan sedang dituntun oleh mushaf, maka hal itu sebagaimana dia dituntun oleh selainnya. Bagi golongan kedua, tidak ada bedanya antara konten dan benda yang dibawa, sedangkan bagi kelompok pertama, hal tersebut berbeda. 

Dikecualikan dari itu jika orang tersebut hafal terhadap apa yang dia baca tanpa harus membawanya. Maka hal tersebut tidak membatalkan shalatnya. Karena bacaan itu disandingkan dengan hafalannya, bukan dari tuntunan mushaf. Sekedar melihat tanpa membawa tidak membatalkan. Kedua murid Abu Hanifah; Abu Yusuf dan Muhammad berpendapat bahwa membaca Al-Quran lewat mushaf, hukumnya makruh, jika tujuannya adalah menyerupai Ahlul Kitab."

Pendapat boleh difatwakan oleh Ulama yang tergabung dalam Lajnah Da'imah Lil Ifta, Syekh Utsaimin, Syekh Abdullah bin Jibrin. Lihat jabawan soal no. 1255 dan 69670.
Tidak diragukan lagi bahwa yang lebih utama menjadi imam adalah orang yang hafal Al-Quran dan dibaca di luar kepala.

Syekh Shaleh bin Fauzan Al-Fauzan hafizahullah ditanya apakah membaca melalui mushaf lebih utama daripada membaca di luar kepala? Mohon penjelasan.

Beliau menjawab,
"Jika membaca Al-Quran di luar shalat, maka membaca Al-Quran  melalui mushaf lebih utama, karena lebih tepat dan lebih terjaga, kecuali jika dia membaca di luar kepala lebih mantap dan khusyu di hatinya, maka bacalah di luar kepala. Sedangkan dalam shalat, maka lebih utama membacanya di luar kepala. Karena jika dia membaca melalui mushaf akan banyak gerakan yang diulang untuk membawa mushaf, meletakkannya, membalik-balik lembarannya, melihat ke huruf-hurufnya. Demikian pula dia kehilangan kesempatan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada saat berdiri. Kadang dia juga tidak dapat merenggangkan tangan saat ruku dan sujud, jika meletakkan mushaf di ketiaknya. Karena itu, kami menguatkan pendapat bahwa orang yang shalat lebih utama baginya membaca Al-Quran di luar kepala daripada melalui mushaf.
(Al-Muntaqa Min Fatawa Al-Fauzan, 2/35, Soal Jawab, no. 16)

Lihat pula pendapat Syekh Ibn Utsaimin dalam jawaban soal no. 3465.
Di antara dampak negatif membaca melalui mushaf atau komputer atau hp dalam shalat adalah bahwa hal tersebut membunuh semangat imam untuk menghafal Al-Quran dan menghapus dorongan dalam diri untuk menghafalnya. Jika tahu bahwa dia dapat melihat mushaf atau komputer atau hp, maka dia merasa tidak perlu lagi buang-buang waktu untuk menghafal Al-Quran dan tidak bersungguh-sungguh menjaga hafalannya. Maka bersungguh-sungguhlah wahai saudaraku untuk menghafal Al-Quran dan bacalah di luar kepala dalam shalat.
Wallahua'lam.

Soal Jawab Tentang Islam
http://islamqa.info/id/ref/108242/al%20quran

Posted by
Fachruddin

More

Al Quran dan angka 19


Mukjizat Al-Qur'an diakui oleh berbagai pihak, baik orang beriman maupun orang kafir. Sejak dulu hingga kini, bahkan hingga akhir zaman, tak ada kitab yang mampu menandingi keindahan gaya bahasanya. Cukup banyak pujangga dan sastrawan yang menulis puisi namun tak satupun yang berhasil mampu menandingi keindahan Al-Quran. Kitab suci ini dijamin keontetikannya sepanjang masa. “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya.” (QS Al Hijr:9).
Tak satu huruf pun dapat ditambahkan, tak satu huruf pun bisa dikurangi dari Al-Quran. Bahkan tak satu pun titik boleh digeser dari satu huruf ke huruf lain. Jika ada yang mencoba melakukan perubahan pada Al-Quran hal tersebut dapat diketahui dengan mudah. Sebab begitu banyak penghafal Al-Quran dari masa ke masa. Dan tak satu pun kitab di dunia ini yang abadi seperti keabadian al-Quran.

Belum pernah ada dalam sejarah keajaiban di dunia ada sebuah benda yang semisterius dan semenarik seperti apa yang digambarkan ayat-ayat Al-Quran, kata per kata, ayat per ayat. Bahkan dalam pengucapan huruf dan kata-katanya muncul melodi indah dalam susunan tangga nada yang rumit. Salah satu misteri kerumitan itu terletak pada angka 19.

Dalam al-Quran terdapat 9 surah yang memiliki lebih dari 128 ayat. Dari 9 surah tersebut ada 19 ayat yang merupakan kelipatan dari 128 atau 129. Penjumlahan dari 19 ayat itu adalah 2.698 (19 x 142). Dan angka 2.698 bukan angka sembarangan. Karena kata "Allah" dalam Al-Quran ditulis sebanyak 2.698 kali.

Mungkinkah itu sebuah kebetulan? Atau hasil rekayasa digital dari abad ke-6 Masehi? Padahal struktur digital 114 surah dalam Al-Quran itu bisa dihafal oleh para penghafal al-Quran bahkan dibaca dengan suara mengalun dengan tujuh macam gaya yang disebut qiroah as-sab’ah.

Tapi bagaimana menjelaskan angka 19 itu? Jika kita bisa meng-coding bilangan biner (1 dan 0 ) dalam komputer, Al-Quran di-coding dengan bilangan 1 dan 9. Keduanya adalah bilangan primer yang tidak bisa dibagi kecuali dengan dirinya sendiri. Berbeda dengan konsep kebanyakan filsafat yang mengacu pada angka 12 ( 12 bulan, 12 untuk selusin, 12 shio cina, 12 zodiak, dan kemudahan bagi rata dalam bilangan 12), Al-Quran memberikan angka 19.

Di sinilah keunikan itu terjadi. Jumlah 114 sebagai jumlah surah dalam Al-Quran adalah hasil dari 6x 19 =144. Dan uniknya angka 619 juga merupakan deret bilangan prima yang ke-114. (1,3,5, dan seterusnya sampai suku ke 114). Dan terakhir kalimat Wahdahu La Syarikalahu ( Tuhan Maha Esa, tidak bisa disekutukan), secara geometris memiliki nilai 619 dan secara semantic memiliki arti prima. Dan bilangan prima tidak boleh di-syirkah, diduakan atau dibagi dua.

Belum lagi makna yang tersirat tentang bilangan ganjil sebagai bilangan yang mengandung keutaman dalam Islam. Iman Islam disusun dari bilangan prima pada deret ke-144, dan bilangan prima menempati posisi istimewa dalam susunan ini.

Bukan itu saja. Pada tahun 1999 para ilmuwan telah menemukan elemen ke-144 dalam tabel periodic elemen kimia dengan fraksi paling kecil yang sangat dinamis. Para ilmuwan sepakat akan sulit lagi untuk menemukan bilangan atom selanjutnya. Dengan demikian secara kauniyah alam telah menjelaskan keberpihakannya pada agama Allah.

Sungguh merupakan suatu keajaiban jika kita mencermati fakta-fakta berikut. Kelima ayat pertama dari wahyu pertama yang turun yaitu surah Al-Alaq terdiri atas 19 kata. Dan 19 kata tersebut terdiri dari 76 huruf yang merupakan kelipatan dari angka 19 (4×19=76). Dalam Al-Quran, surat Al-Alaq berada di urutan ke-96. Jika dihitung terbalik dari belakang, surah tersebut berada pada urutan ke-19.

Mengapa angka 19? Angka ini unik, karena tidak memiliki pembagi, alias tidak bisa dibagi. Dalam matematika, angka 19 dianggap sebagai bilangan prima yang unik, karena terdiri dari bilangan terkecil yaitu 1 dan bilangan terbesar yaitu 9, seperti alfa dan omega dalam susunan abjad.

Sungguh ajaib pula bahwa jumlah huruf dalam kalimat Bismillahi rahmanir rahim adalah juga 19. Dalam Al-Quran kata ism (nama) muncul sebanyak 19 kali, sedangkan kata Allah terdapat 2.698 alias 19 x 142, sedangkan Ar-Rahman (Yang Maha Penyayang) muncul 57 kali (19×3), sementara Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang) muncul 114 kali (19×6), angka yang sama dengan jumlah surah dalam al-Quran.

Ini tentulah hanya secuil keajaiban Al-Quran. Segudang keajaiban kitab suci wahyu Allah SWT ini belum banyak yang terpecahkan oleh kemampuan otak manusia yang sangat terbatas.

Posted by
Fachruddin

More

Doa-doa dalam Al quran


1)

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. (al-Baqorah ayat 201)



2)

رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya tuhan kami janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. ( al-Baqorah ayat 286)

3)

رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Ya tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami rahmat dari sisi engkau kerana sesungguhnya engkaulah maha pemberi kurnia. (al-Imran ayat 8 )


4)

رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Ya tuhan kami, sesungguhnya engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada kerugian padanya. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (al-Imran ayat 9)


5)

رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka. (al-Imran ayat 16)

6)

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنزلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Ya tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul kerana itu masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah). (al-Imran ayat 53)


7)

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. ( al-Imran ayat 147)


8 )

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191) رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (192) رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ (193) رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ (194)

Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.(191) Ya tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang engkau masukkan ke dalam neraka, maka sesungguhnya telah engkau hinakan dia dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongan.(192) Ya tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (iaitu) : Berimanlah kamu kepada tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami dan wafatkanlah kami berserta orang-orang yang berbakti. (193) Ya tuhan kami, berilah kami apa yang telah engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul engkau. Dan janganlah engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya engkau tidak menyalahi janji.(194) ( al-Imran ayat 191 – 194)

9)

رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
Ya tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran al-Quran dan kenabian Muhammad s.a.w). (al-Maaidah ayat 83)


10)

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Ya tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
( al-A’raf ayat 23)


11)

رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Ya tuhan kami, janganlah engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim. ( al-A’raf ayat 47 )


12)

رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ

Ya tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. ( al-A’raf ayat 89)


13)

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

Ya tuhan kami, lemparkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepadamu). (al-A’raf ayat 126)


14)

رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (85) وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (86)

Ya tuhan kami, janganlah engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim (85) Dan selamatkanlah kami dengan rahmat engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir (86). ( Yunus ayat 85-86)


15)

رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ

Ya tuhan kami, sesungguhnya engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. ( Ibrahim ayat 38)


16)

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

Ya tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekelian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat). ( Ibrahim ayat 41)


17)

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Ya tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisimu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). ( Al Kahfi ayat 10)


18)

رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

Ya tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik. (Al-Mu’minuun ayat 109)


19)

رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

Ya tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya atu adalah kebinasaan yang kekal. ( Al-Furqaan ayat 65)


20)

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Ya tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dari keturunan kami sebagai penyenag hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ( Al-Furqaan ayat 74)


21)

رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (7) رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (8)

Ya tuhan kami, rahmat dan ilmu engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala (7) Ya tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga ‘Adn yang telah engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapa-bapa mereka dan isteri-isteri mereka dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya engkaulah yang maha perkasa lagi maha bijaksana. ( Al-Mukmin ayat 7-8)


22)

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Ya tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, ya tuhan kami, sesungguhnya engkau maha penyantun lagi maha penyayang. ( Al-Hasyr ayat 10)


23)

رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (4) رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (5)

Ya tuhan kami hanya kepada engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada engkaulah kami kembali (4) Ya tuhan kami, janganlah engkau jadikan kami (saasran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya tuhan kami. Sesungguhnya engkau, engkaulah yang maha perkasa lagi maha bijaksana (5). ( Al-Mumtahanah ayat 4 – 5)



24)

رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Ya tuhan kami , sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu. ( At Tahrim ayat 8 )


25)

قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Ya tuhanku, berilah aku dari sisi engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya engkau maha pendengar doa. ( Ali Imran ayat 38)


26)

رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Ya tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada engkau dari memohon kepada engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikat)nya. Dan sekiranya engkau tidak memberi ampun kepadaku dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, nescaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi. ( Huud ayat 47)



27)

رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ

Ya tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku berserta anak cucuku daripada menyembah berhala. (Ibrahim ayat 35)


28)

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Ya tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan solat, ya tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Ibrahim ayat 40)


29)

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28)

Ya tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah u ntukku urusanku (26) dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku (27) supaya mereka mengerti perkataanku (28)


30)

رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

Ya tuhanku, janganlah engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik. (Al-Anbiyaa’ ayat 89)


31)

رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمَنُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ

Ya tuhanku, berilah keputusan dengan adil dan tuhan kami ialah tuhan yang maha pemurah lagi yang dimohon pertolongannya terhadap apa yang kamu katakan.
( Al-Anbiyaa’ ayat 112)


32)

رَبِّ أَنزلْنِي مُنزلا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنزلِينَ
Ya tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati dan engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat. ( Al-Mu’minuun ayat 29)


33)

رَبِّ فَلا تَجْعَلْنِي فِي الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Ya tuhanku, maka janganlah engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim.(Al-Mu’minuun ayat 94)


34)

رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (83) وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ (84)

Ya tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh.(83) Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian (84) (Surah Asy Syu’araa’ ayat 83 – 84)


35)

وَلا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ (87) يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ (88) إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89)

Dan janganlah engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan ( 87) (iaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna (88) Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (89) (Surah Asy Syu’araa’ ayat 87 – 89)



36)



رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ



Ya tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kedua ibubapaku dan untuk mengerjakan amal saleh yang engkau ridhai dan masukanlah aku dengan rahmat mu ke dalam golongan hamba-hambamu yang saleh. ( An Naml ayat 19)

Posted by
Fachruddin

More

Cara membuat database dengan Ms. Access



Pada postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang dasar-dasar database, kali ini saya ingin berbagi bagaimana cara membuat database dengan Access 2007. Baiklah untuk membuat sebuah database dengan menggunakan Ms. Access 2007 berikut langkah-langkahnya :


1. Buka aplikasi Ms. Acces 2007
2. Kemudian Pilih Blank Database untuk membuat database baru

3. Kemudian akan muncul tampilan seperti di dibawah ini. Isikan nama database kemudian pilih direktori tempat menyimpan database lalu pilih tombol Create 

4. Setelah itu akan muncul tampilan lembar kerja seperti di bawah ini. Ketika membuat database baru, sebuah tabel secara otomatis akan tampil didalam Preview object. Untuk membuat tabel sobat cukup klik kanan pada tabel kemudian pilih Desain View 

Atau dengan cara pilih Menu Create kemudian pada Tab Ribbon pilih Table

5. Lalu akan muncul tampilan Save As, isikan dengan nama tabel yang diinginkan lalu pilih tombol Ok

6. Kemudian silahkan sobat desain Field dan isi Field Properties yang ingin dibuat seperti contoh di bawah ini.

7. Setelah selesai, sobat bisa mengisikan record dari field-field yang telah dibuat dengan cara pada Menu Home kemudian pada Tab Ribbon pilih View kemudian Datasheet View 

8. Ulangi langkah di atas bila ingin menambahkan tabel lagi

9. Lalu save

Posted by
Fachruddin

More
Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Fachrudin Firmansyah

Template by : Urangkurai / powered by :blogger